So, here's my first post of FOTD! Seperti yang pernah aku tulis di beberapa post sebelumnya, aku nggak bisa pake eyeshadow. Beberapa waktu yang lalu, grup beauty blogger-ku di Whatsapp mencoba bikin kolaborasi dengan tema Smokey Eye Look. Langsung deh semangat 45, cari tutorial, cuci brush, langsung eksekusi. Pokoknya mau belajar pake eyeshadow!
Diantara kami banyak juga yang belum bisa pake eyeshadow. Jadi disini kita belajar sama-sama. Yuk kita lihat look yang temen-temenku bikin!

Semi Smokey Eye Look

My very first body butter! Aku sebenernya nggak begitu rajin pakai lotion atau moisturizer buat kulit, belinya aja sering laper mata, dipakenya nggak rajin. Sekarang kerasa kulit badan kering apalagi di bagian tulang kering dan punggung tangan. Akhirnya aku memutuskan untuk membeli body butter. Dibandingkan body lotion, body butter diklaim lebih memberikan kelembaban untuk kulit karena teksturnya yang thick & rich.



Jadi Bali Ratih ini produk lokal yang diproduksi di Bali, udah ngehits dari beberapa tahun yang lalu. Produk-produknya seputar body care, ada body scrub, body butter, body lotion, dan body mist. Banyak yang bilang Bali Ratih ini Body Shop-nya Indonesia. Varian wanginya juga beragam. Karena aku suka banget aroma cokelat, aku pilih varian chocolate. Kita langsung aja lihat yuk review Bali Ratih Body Butter Chocolatenya!



Packagingnya pot plastik putih kecil, pas banget digenggam tangan. Lumayan travel friendly sih menurutku. Sizenya 110ml.



Di bagian sampingnya ada keterangan mengenai produk, ditulis dalam 3 bahasa yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Jepang. Terus ada ingredient listnya juga, tapi tulisannya kecil banget :(

Ingredient List: Stearic Acid, Butyrospermum Parkii Butter, Theobroma Cocoa Butter, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Olea Europaea (Olive), Helianthus Annus (Sunflower Seed) Seed Extract, Isopropyl Myristate, Glycerin, Cetyl Alcohol, Beeswax, Mono Propylene Glycol, Methylparaben, Sorbitol, Butylated Hydroxy Toluene, Dimethicone, Disodium EDTA, Xanthan Gum, Propylparaben, Titanium Dioxide, Triethanolamine, Fragrance, Theobroma Cacao (Chocolate) Extract, Essential Oil Blend, Tocopheryl Acetate, Aquadest.





Ada keterangan juga bahwa produk ini against animal testing dan dermatologist tested. Dan sudah ada BPOM-nya juga.
Di bagian bawah kemasan tercantum expiry date-nya. Tapi shelf lifenya sendiri gimana ya?
Ada yang bilang sekitar 1 hingga 2 tahun.





Tadinya aku pikir teksturnya bakal kaya butter/mentega beneran, ternyata nggak sekeras itu. Teksturnya itu mirip lotion tapi lebih kentel lagi. Krim padat gitu kali ya. Warnanya sendiri putih kecoklatan. Aroma cokelatnya kurang kuat menurutku. Malah kata ibuku kaya wangi kelapa. Tapi setelah beberapa saat diaplikasikan wangi cokelatnya mulai keluar, tapi lebih kaya biskuit cokelat sih, bukan cokelat batangan gitu. Wanginya manis tapi nggak bikin enek kok. Selain itu dia lumayan cepet meresap dan nggak begitu lengket. Nah, aku suka males pake lotion soalnya biasanya rasanya lengket. Kebetulan dulu aku pernah beli body lotion dan body scrub varian Chocolate juga, tapi wanginya kayanya lebih kuat daripada body butternya.

Produk Bali Ratih ini jarang ada yang jual offline, dulu pernah ada di Jopankar Kosmetik (salah satu toko kosmetik di Bandung) tapi sekarang udah nggak ada lagi kalo nggak salah. Nah, yang jual online lumayan banyak, ada yang langsung dari Bali ataupun di kota-kota besar lainnya. Harganya cukup murah, dan variannya beragam. Sayang banget soalnya kalo beli produk kaya gini kan lebih enak kalau bisa coba cium baunya dulu sebelum milih variannya.

Jadi waktu kemaren lagi scrolling di online shop langganan, aku liat produk barunya Silkygirl yaitu Silkygirl Perfect Sharp Eyeliner dan shade baru dari Silkygirl Funky Eyelights Pencil yaitu nomer 16 Rose Gold. Kebetulan banget aku emang lagi cari eyeliner pen dan bingung antara beli Mizzu Smart Liner atau Wardah Optimum Hi-Expert. Tapi begitu aku liat Silkygirl Perfect Sharp Eyeliner ini aku langsung mantep beli, karena harganya jauh lebih murah daripada Mizzu atau Wardah :))



Silkygirl Perfect Sharp Eyeliner ini merupakan upgrade version dari pen liner mereka sebelumnya yaitu Precision Sharp Eyeliner. Formulanya baru.
Untuk Silkygirl Funky Eyelights Pencil-nya sendiri tidak ada perubahan formula atau packaging, hanya shade yang baru. Warnanya Rose Gold cantik banget buat dipakai di inner corner atau waterline. Kita lihat satu-satu yuk!

Silkygirl Perfect Sharp Eyeliner

Kemasannya plastik dengan tutup warna shocking pink. Kemasannya nggak begitu kokoh ya, soalnya pas ditutup nggak ada klik-nya, berasa ada yang kurang gitu :(
Klaim dari produk ini adalah: Long-wearing, Waterproof, Smudgeproof, Fragrance-free, Dermatologist Tested.

Ingredient List: Aqua, Butylene Glycol, Styrene/Acrylates/Ammonium Metachrylate Copolymer, PEG-60 Hydrogenated Castor Oil, Phenoxyethanol, Coco-Glucoside, Potassium Sorbate, Citric Acid, Sodium Laureth-12 Sulfate, Sodium Benzoate, Ammonium Hydroxide, Iodopropynl Butylcarbamate, CI 77266.



Felt tip-nya nggak kaku, malah cukup lemes menurutku jadi enak bikin garisnya nggak sakit di mata, kaya spidol biasa aja. Dan bener fragrance-free jadi oke lah secara aku kurang suka sama produk yang berbau tajam.

Silkygirl Funky Eyelights Pencil 16 Rose Gold

Sebelum memulai, saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan untuk anda, apakah anda pernah mengkonsumsi mi instan? Saya rasa akan sangat jarang sekali ada  orang yang tidak pernah mengkonsumsi mi instan, khususnya di Indonesia. Untuk kita orang Indonesia, mi instan adalah kebutuhan pokok pangan yang akan selalu ada di dapur rumah kita masing-masing. Mi instan adalah makanan yang sangat mudah dibuat, praktis, murah, dan tentunya mengenyangkan. Para produsen mi instan berlomba-lomba mengeluarkan inovasi dalam bentuk berbagai varian rasa. Di swalayan-swalayan mi instan dijual di tempat terpisah tersendiri, berjejer rapih sesuai merek dan varian rasa yang sangat beragam.
Mi instan harganya murah, kita bisa mendapatkannya dengan harga sekitar dua ribu rupiah. Tapi tahukah anda, di luar negeri, mi instan yang berasal dari Indonesia harganya bisa sekitar 10 ribu rupiah, atau dengan kata lain hingga 5 kali lipatnya.
Salah satu mi instan dari Indonesia yaitu Indomie, dipasarkan hingga lebih ke 80 negara. Bahkan di Sudan dan Libanon, Indomie ada hampir di setiap toko retail dan supermarket. Indofood juga membangun pabrik di sejumlah negara, seperti di Malaysia, Saudi Arabia, Nigeria, Suria hingga Mesir.

Mengapa Mi instan Indonesia cukup populer di mancanegara? Contohnya produk Indomie, produk ini sangat dikenal sebagai makanan ‘khas’ dari Indonesia. Produk ini secara tidak langsung telah menjadi identitas atau brand dari negara Indonesia. Mengutip kata Fransiscus Welirang, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Brand adalah hal yang sangat penting. Proses pengenalan brand ini sendiri juga tidaklah instan, untuk brand Indomie sendiri adalah hasil kerja akumulasi secara konsisten sejak Indomie pertama kali diekspor pada 1992. Saat itu, sasaran utamanya, negara dengan jumlah tenaga kerja Indonesia paling banyak sehingga Indomie populer di Hong Kong, Taiwan, Arab Saudi dan lainnya. Selain TKI, Indomie juga dibawa oleh para pelajar-pelajar Indonesia di luar negeri, sehingga Indomie juga populer di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Australia, negara yang menjadi tujuan pelajar Indonesia melanjutkan pendidikannya.

Dalam pandangan saya, fenomena Indomie yang menjadi identitas negara Indonesia di mancanegara adalah suatu hal yang tampaknya remeh tapi memiliki efek yang besar. Dalam hal ini efek yang ditimbulkan adalah efek yang positif karena dapat mengenalkan negara Indonesia secara tidak langsung melalui sebuah produk mi instan. Branding yang dilakukan oleh pihak Indomie terbilang bagus, apalagi dalam dunia pemasaran brand menjadi sangat krusial bagi sebuah produk. Tanpa peduli skala bisnis dan esksistensi, branding akan memudahkan calon konsumen untuk mengenali sebuah produk. Brand atau merk adalah identitas produk itu sendiri. Dengan adanya brand/merk akan meningkatkan daya saing dan sangat mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli suatu produk Bahkan menilik dari pernyataan Fransiscus Welirang di atas. proses pengenalan produk Indomie yang efektif adalah melalui mouth to mouth, yaitu melalui para orang Indonesia yang berada diluar negeri. Strategi pemasaran semacam ini menimbulkan hasil yang bagus dan tentunya biaya yang dikeluarkan juga tidak sebesar strategi pemasaran lainnya.
Mungkin sebagian orang berpendapat untuk mengenalkan budaya suatu negara kepada negara yang lainnya haruslah melalui sesuatu yang kedengarannya “budaya” sekali  seperti contohnya tari tradisional, kerajinan tradisional, dan lain-lainnya. Mengenalkan suatu negara melalui produk yang harganya 2 ribu rupiah mungkin terdengar konyol, tetapi pada kenyataannya hal itu berhasil dan Indonesia dapat dikenal di mancanegara