Setelah beberapa bulan nggak ikutan collab makeup, bulan September ini aku ikut collab lagi dari Beautiesquad dengan tema Glossy Makeup.
Dari awal penentuan tema aku udah excited banget sih soalnya udah lama juga aku pengen bikin makeup yang dewy-dewy glossy gitu tapi gak sempet-sempet aja. Makanya biar agak kepepet juga waktunya sama deadline postingan yang lain, akhirnya aku sempetin juga bikin look ini.
But first, check out my fellow blogger's glossy makeup look!




Cakep-cakep ya? So here's my attempt on Glossy Makeup Look. Aku pengen konsepnya tuh kayak glass skin tapi lebih banjir gitu highlighternya. And dont forget the kissable creamy lips!

Adakah disini yang phobia sama produk dokter kulit atau klinik kecantikan? Me too. Sebelumya aku sama sekali nggak pernah tertarik untuk nyobain produk dari klinik kecantikan karena stereotype yang sudah tertanam di pikiran aku kalau produk klinik kecantikan itu keras dan mengakibatkan ketergantungan. Tapi lama-lama sih aku penasaran juga pengen icip skincare dari klinik kecantikan sekali aja.

Nah, kebetulan aku ditawari untuk coba produk dari Qeza Aesthetic Center, yaitu Facial Wash varian Green Tea untuk kulit normal. Aku langsung iyain sih, karena aku penasaran juga sama skincare klinik kecantikan dan lagian ini cuma facial wash bukan krim-kriman.



Jadi Qeza Aesthetic Center ini berlokasi di Yogyakarta, tepatnya di Jl. Candi Gebang No.11, Gebang, Sleman, Yogyakarta. Selain menyediakan treatment khusus klinik kecantikan, Qeza juga memproduksi skincare yang dijual bebas dalam berbagai varian, seperti Qeza Whitening Series untuk mencerahkan wajah dan Qeza Acne Removal khusus untuk kulit berjerawat.
Oh iya, semua produk skincarenya sudah terdaftar di BPOM, lho. Makanya aku berani untuk coba produknya Qeza.
Kamu juga bisa konsultasi secara online terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli produk yang mana di websitenya Qeza.


Back to topic, kita langsung review aja ya produknya. Jadi Facial Wash dari Qeza ini saat pertama datang disegel menggunakan plastik. Botol facial wash berukuran sedang dengan netto produk 100ml. Di bagian belakangnya terdapat stiker bertuliskan product information seperti cara pemakaian dan ingredients. Jika diperhatikan sudah ada logo halal juga dari MUI.

Ingredients - Aqua, Sodium Laureth Sulfate, Cocamidopropyl Betaine, Glycerin, Cocamide DEA, Camellia Sinensis Leaf Extract, Sodium Chloride, Triethanolamine, DMDM Hydantoin, Disodium EDTA, Fragrance (Parfum) Components and Finished Fragrance.

Produk ini tidak mengandung Paraben dan Alkohol, tapi masih mengandung Artificial Fragrance dan SLS.



Seperti bisa dilihat pada foto di atas, tekstur dari produk ini cukup kental dan berwarna bening. Wangi produk ini sedikit menyengat dan wanginya nggak green tea banget sih menurutku. Busa yang dihasilkannya tidak terlalu sedikit, tapi apabila menginginkan busa yang banyak kamu bisa menggunakan soap net atau bubble maker.


Setelah menggunakan produk ini, kulit tidak terlalu kesat yang berarti produk ini tidak menghilangkan minyak alami kulit. Tapi karena tipe kulit aku sendiri kering, aku merasa wajahku sedikit kering setelah memakainya.

Berikut aku tes coba untuk membersihkan makeup yang ringan. Di foto berikut aku hanya menggunakan pensil alis, lip tint, dan TWC.





Facial Wash Normal Green Tea dari Qeza ini memiliki kemampuan membersihkan yang cukup baik. Bisa dilihat pensil alis yang aku pakai terbilas dengan sempurna dan bedaknya juga terhapus. Tapi untuk heavy makeup aku nggak menyarankan untuk hanya menggunakan facial wash saja, lebih baik lakukan double cleansing atau triple cleansing menggunakan oil dan micellar water.



Overall, ternyata produk klinik kecantikan itu nggak selalu keras dan bikin ketergantungan. Selama satu minggu pemakaian Facial Wash Normal Green Tea dari Qeza Aesthetic Center ini kulit wajahku normal-normal aja, nggak mengalami bruntusan atau reaksi break out.
Kamu bisa membeli produk-produk skincare dari Qeza di Shopee (klik disini) yang dikirim dari Jakarta.

Jujur aku anaknya paling males sih sebenernya ke counter atau toko untuk beli make up atau skincare karena sering punya pengalaman nggak enak. BA yang nggak ramah, tester yang kualitasnya udah jelek, atau stok barang yang nggak selengkap beli online. Kayaknya terakhir kali aku belanja secara offline udah lamaaaaaa banget, sampe nggak inget lagi.





Oh iya, sudah tahu belum kalau The Body Shop membuka concept store barunya di Paris Van Java Bandung? Bahkan katanya ini adalah concept store terbesar di Indonesia, lho. Lokasinya terletak di lantai GF, satu jajaran dengan storenya yang lama, persisnya di sebelah Sephora.
Dengan tema Play with Nature dan dekorasi seperti di hutan, cocok banget dengan brandingnya The Body Shop yaitu Natural & Eco-Friendly.




Di bagian paling depan adalah make up aisle, dan yang menarik perhatian aku adalah produknya yang paling baru yaitu Matte Clay Powder! Produk ini tersedia dalam beberapa shade yang cukup beragam, mulai dari untuk kulit fair hingga untuk yang tan.


Yang paling aku suka dari store ini adalah banyaknya tester yang tersedia. Ada meja khusus tester semua jenis parfum yang dikeluarkan TBS. Selain itu ada juga biji kopi, mungkin orang-orang bakal bingung ya biji kopi untuk apa. Jadi, setelah mencium berbagai macam aroma, ada kemungkinan indera penciuman kita akan menjadi numb. Mencium aroma yang bitter dari biji kopi bisa membantu mengembalikan indera penciuman menjadi normal kembali (ini aku tahu dari K-Drama My ID is Gangnam Beauty).
Di meja tester-nya juga terdapat deskripsi wangi masing-masing parfumnya, misalnya fresh and creamy untuk English Dawn Gardenia dan alluring and sensual untuk Black Musk. Berguna untuk kamu yang masih bingung untuk menentukan ingin wangi yang seperti apa.





Nggak cuma itu, tester tersedia hampir untuk semua produk! Jadi kamu nggak perlu khawatir salah beli karena bisa dicoba terlebih dahulu. Produk untuk tester memiliki label khusus yang bertuliskan Try Me. Jadi jangan sampai salah ambil, ya. Ada baiknya diperiksa dulu karena kemarin juga aku sempat salah ambil produk tester. Untungnya masih bisa ditukar.



Di New Concept Store TBS ini, ada beberapa layanan free juga yang bisa kamu coba, seperti free makeover, free consultation, dan free skin check! Aku juga coba skin checknya, disini kulit wajah akan diperiksa menggunakan alat yang seperti kamera kecil untuk mendapatkan informasi tentang kulit. Informasi yang diperoleh seputar kadar hydration, melanin, kondisi pori-pori, dan sensitivitas kulit.. Hasil yang aku dapatkan dari skin check hari itu, kulitku kering dan sudah mulai perlu menggunakan produk anti-aging. Tidakkkkkkkk :(





Salah satu alasan aku males belanja di store adalah BA yang kurang memahami product knowledge (malah nggak jarang aku lebih tahu tentang produknya daripada BAnya sendiri). Tapi hal itu nggak berlaku di TBS karena BAnya paham bener tentang produknya dan bisa offer produk sesuai dengan kebutuhan kita, friendly, dan yang paling penting adalah nggak hard selling!
Aku lebih respek dengan BA yang bisa menjelaskan kelebihan produknya dibanding produk lain daripada yang maksa beli produknya secara gamblang tanpa dijelaskan terlebih dahulu.
Two thumbs up for The Body Shop!




Pastinya sudah pada tahu dong kalau campaign terbaru dari TBS adalah Save Tapanuli Orangutan. Di bagian depan store ada photobooth lucu dengan dekor ala rainforest dan lengkap dengan boneka Orangutan lucu yang bisa dipakai untuk properti foto. Dengan posting foto berhashtag #TBSNewConceptStore, kamu bisa mendapatkan free aromanis!
Tapi aku kurang tahu juga ya photobooth ini ada sampai kapan, apakah cuma saat Opening Store-nya saja atau seterusnya.


Untuk kamu yang ketinggalan promo Opening Store tanggal 21-23 September 2018 kemarin, tenang aja, soalnya masih ada diskon 10% untuk all item (exclude skincare) tanggal 24-27 September 2018! Masih lama kan? Yuk langsung ke TBS New Concept Store di Paris Van Java Bandung!

Kain Batik adalah kain bercorak yang menjadi warisan budaya khas Indonesia. Cara membuat batik macam-macam, mulai dari yang tradisional dengan cara menempelkan lilin yang telah dipanaskan di kain dan mencelupnya dengan pewarna, hingga yang modern dengan cara diprint coraknya langsung di kain.

Sejak tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan. Sejak saat itu, tiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.
Masing-masing daerah di Indonesia pun memiliki motif atau corak batiknya tersendiri, seperti Batik Mega Mendung dari Cirebon, Batik Sogan dari Solo, Batik Tujuh Rupa dari Pekalongan, dan Batik Parang dari Jawa.

Lewat batik juga kita bisa belajar mengenai budaya dan sejarah, jadi batik bukan sekedar kain biasa, lho!

Dewasa ini, batik bisa dipakai oleh siapa saja, berbeda dengan zaman dahulu dimana batik hanya bisa dipakai oleh keluarga kerajaan dan pengikutnya. Penggunaan batik juga bisa untuk sehari-sehari misalnya daster atau kaus, dan untuk acara formal misalnya kemeja atau kebaya. Meskipun kerap dikaitkan dengan sesuatu yang tradisional dan cenderung old fashioned, penggunaan batik dalam fashion modern juga bukan sesuatu yang jarang pada saat ini.

Tahukah kamu kalau batik bisa memberikan kesan sophisticated dan unik?

Yuk intip beberapa inspirasi batik wanita modern yang bisa kamu pakai di berbagai kesempatan agar terlihat antik tapi tetap cantik!

Shangai-Styled Batik

Gabungan dua budaya yang berbeda yaitu kain batik dan potongan blus ala shanghai ini cocok juga untuk koleksi kamu para fashionista. Shanghai-syled batik ini cocok untuk kamu gunakan di acara-acara formal. Untuk tampilan yang lebih feminim kamu bisa memadukannya dengan pleated skirt atau untuk kamu yang inin bergaya boyish bisa dipadukan dengan jeans.

Colorful Batik

Bosan dengan batik berwarna gelap? Kamu bisa memilih batik dengan corak yang berwarna-warni, tapi tidak terlalu mencolok sehingga sophisticated style-nya tetap terlihat. Aksen warna yang muted pada batik wanita modern seperti ilustrasi di atas memberikan kesan fresh dan bisa kamu pilih untuk acara yang lebih santai.

Perpaduan Dua Motif Batik

Kalau ngomongin produk Korea, pasti nggak jauh-jauh dari branding dan designnya yang eye catching. Untuk aku yang anaknya visual banget sih, design packaging itu penting banget. Kebalikan dari quotes don't judge a book by its cover, aku sih biasanya ngeliat 'cover'-nya duluan baru setelah itu dicoba dan dilihat kualitas performanya.
Kali ini aku mau review produk dari brand Korea lagi, yaitu Romand Lip Driver. Matte lip cream ini hadir dalam 5 shade, 3 warna bold red dan 2 warna nude.



Udah ketebak dong ya aku pilih yang mana? Yup, aku pilih 2 shade terakhir yaitu 04 Don't Stop & 05 Overrev yang keduanya adalah shade nude dan MLBB.


Romand Lip Driver ini ada boxnya. Product information yang tertera di boxnya semua menggunakan huruf hangeul atau bahasa Korea. Masing-masing shade memiliki warna yang berbeda untuk boxnya dan keterangan nama shadenya ada di bagian depan box.
Sayang banget tidak tercantum ingredient listnya. Berikut ingredient list yang aku dapatkan dari sini.

Ingredients[Don’t Stop] Isododecane , Polyglyceryl-2,Triisostearate ,Kaolin, Titanium Dioxide, CI 77491 , Acrylates/Polytrimethylsiloxymethacrylate Copolymer , Disteardimonium Hectorite , Diisostearyl Malate , Sorbitan Isostearate , Polyethylene , CI 77492 , CI 15850:1 , Propylene Carbonate , CI 77499 , Tocopheryl Acetate , Glyceryl Caprylate , Ethylhexylglycerin.[Overrev] Isododecane , Polyglyceryl-2Triisostearate ,Kaolin, Titanium Dioxide, Acrylates/Polytrimethylsiloxymethacrylate Copolymer , Disteardimonium Hectorite , CI 77492 , CI 45410:1 , Diisostearyl Malate , Sorbitan Isostearate , Polyethylene , CI 77491 , Propylene Carbonate , CI 77499 , Tocopheryl Acetate , Glyceryl Caprylate , Ethylhexylglycerin.

Untuk packagingnya sendiri berupa tube lip cream berukuran standar, tidak terlalu slim dan juga tidak terlalu bulky. Di bagian dasar tube ada stiker bertuliskan nomor shade dan keterangan expiration date. Materialnya adalah plastik doff, sesuai dengan produknya yaitu matte lip cream. Warna tubenya juga mengikuti warna shadenya. Untuk shade 04 Don't Stop ini warna tubenya marsala.



Aplikatornya juga berbentuk doe foot, standar aplikator lip cream. Sedangkan mulut botolnya cukup lebar.
Berikut adalah swatchesnya di tangan.





Tekstur dari lip cream ini agak encer sehingga mudah diratakan. Pigmentasinya juga menurut aku bagus banget karena mampu menutupi warna asli bibir dengan baik. Finishingnya dead matte, dan karena matte itu garis-garis bibir jadi cukup terlihat dengan jelas. Yang aku suka dia transferproof, tapi butuh waktu agak lama untuk ngeset sampe bener-bener nggak geser-geser lagi.
Ada sedikit wangi floral mirip wangi rose gitu, tapi nggak mengganggu dan wanginya juga enak!
Berikut adalah hasil pemakaian untuk Romand Lip Driver langsung di bibir.



04 Don't Stop - Warna ini agak gelap, dan aku deskripsiin sebagai warna marsala. Shade ini termasuk warna aman, aman banget.



05 Overrev - Warna warm pink, tapi saat diaplikasikan di bibir kok aku ngerasa agak pucet ya? Sepertinya mesti diimbangi dengan blush on yang agak tebel & eye makeup yang medium.



Overall, Romand Lip Driver ini oke lah. Kelebihannya dia bener-bener transferproof setelah dipakai., tapi wears out setelah sekitar 4 sampai 5 jam. Pigmentasinya bagus dan cukup long lasting lah untuk ukuran lip cream. Oh iya, aku coba pakai 2 layer dan rasanya agak berat, kerasa pakai lip cream banget. Kamu bisa beli Romand Lip Driver ini di Charis Shop aku (klik disini) seharga Rp145.900 (sudah termasuk diskon 17% lho!)