Akpertiwi's Beauty Blog
Powered by Blogger.
  • Home
  • Categories
    • Beauty
      • Make Up
      • Skincare
      • Body Care
      • Hair Care
      • Tutorial & Looks
    • Lifestyle
    • Health
  • Media Kit
  • Contact
  • Bereal


Aku jarang banget nyoba-nyobain skincare dari western brand karena ngerasa skeptis aja gitu. Aku sendiri lebih ngikutin skincare brand lokal sama brand Korea gitu, menurut aku untuk brand western itu lebih terkenal dengan decorative make upnya daripada skincarenya. Biasanya, design packaging untuk western brand ini juga lebih simple dan terkesan serius. Jarang ada yang gemes-gemes kayak brand korea, ya kan?

Nah, beberapa waktu yang lalu aku ditawari untuk mencoba skincare dari Australia, yaitu Swisse Manuka Honey Detoxifying Facial Mask. Swisse sendiri produknya cukup beragam, mulai dari produk-produk skincare dan juga berbagai macam vitamin. Produk-produk Swisse diformulasikan dengan menggunakan bahan-bahan terbaik yang berasal dari alam. Brand ini juga mempunyai misi untuk 'inspire health and happiness'.



Back to topic, kali ini aku mau share review aku menggunakan Swisse Manuka Honey Detoxifying Facial Mask. Masker wajah ini mempunyai key ingredients yang cocok untuk kulit kombinasi seperti Manuka Honey, Charcoal, Kaolin Clay, dan Salicylic Acid. Menurut keterangan yang aku dapat dari website resminya, Swisse Manuka Honey Detoxifying Facial Mask ini juga cocok untuk kulit acne prone.
Oh iya, kondisi kulit aku sekarang super kering karena kurang lebih 2 minggu nggak pake skincare apapun. Saking keringnya sampe kulit terasa gatal di bagian jawline, tapi untungnya belum sampai mengelupas. Dry patchesnya nggak terlalu visible, tapi saat kulit disentuh terasa teksturnya kasar. Yuk kita lihat bagaimana hasil penggunaan Swisse Manuka Honey Detoxifying Facial Mask pada jenis kulit kering!

Review Swisse Manuka Honey Detoxifying Facial Mask

 
 

Produk ini dilengkapi dengan box, seperti yang sudah aku tulis di paragraf pertama, design kemasannya simple dan serius. Cenderung seperti obat-obatan sih menurut aku, ya tapi nggak keluar juga dari brand imagenya yang memang lebih condong ke produk kesehatan seperti vitamin dan produk kesehatan kulit. Pada sisi kiri, kanan, dan juga belakang boxnya tercantum product information yang lengkap, mulai dari product knowledge, sedikit penjelasan mengenai key ingredientsnya, cara penggunaan, dan juga ingredients secara lengkap.
Terdapat juga disclaimer bahwa Swisse Manuka Honey Detoxifying Facial Mask ini diformulasikan dengan menggunakan 98,76% naturally derived ingredients dan Swisse tidak melakukan uji coba produknya pada hewan.

Ingredients - Aqueous Extract of Aloe Barbadensis (Aloe Vera) Leaf, Kaolin, Tapioca Starch, Glycerin, Magnesium Alumunium Silicate (White Clay), Charcoal Powder, Avena Sativa (Oat) Bran Extract, Honey (Mel)*, Ascophyllum Nodosum Extract (Seaweed), Salicylic Acid, Citric Acid, Eucalyptus Globulus Leaf Oil, Myroxylon Pereirae Oil (Balsam of Peru), Xanthan Gum, Carageenan (Irish Moss), Dehydroacetic Acid, Benzyl Alcohol. *Manuka

Berdasarkan Skincarisma Ingredient Analyzer, Swisse Manuka Honey Detoxifying Facial Mask ini memiliki EWG Rating yang cukup baik. Untuk kulit kering, produk ini mengandung Glycerin dan Honey yang powerfully moisturizing sehingga tidak perlu takut kulit tambah kering setelah menggunakan produk ini. Dan seperti klaimnya, produk ini baik untuk kulit oily dan acne prone karena mengandung Salicylic Acid yang membantu mempercepat proses penyembuhan jerawat. Swisse Manuka Honey Detoxifying Facial Mask juga mengandung Citric Acid yang bersifat anti-aging.




Packaging Swisse Manuka Honey Detoxifying Facial Mask ini berupa jar berukuran sedang yang terbuat dari kaca berwarna gelap. Botolnya agak berat sehingga kurang travel-friendly, namun lebih eco-friendly karena lebih baik untuk lingkungan daripada botol plastik. Kaca berwarna gelap juga setahuku bisa menjaga kualitas produk di dalamnya dari sinar UV, correct me if i'm wrong.
Ada separator juga di dalamnya untuk menjaga kehigienisan produk. Aku juga merekomendasikan mengaplikasikan Swisse Manuka Honey Detoxifying Facial Mask ini menggunakan kuas masker dibandingkan jari tangan supaya produk tidak mudah terkontaminasi bakteri.



Awalnya karena nama produk ini adalah Manuka Honey Detoxifying Facial Mask, bayanganku akan produk ini adalah tekstur yang seperti madu, lengket, berwarna cokelat. Tapi ternyata Swisse Manuka Honey Detoxifying Facial Mask ini adalah clay mask, warnanya abu-abu gelap. Nah, dibandingkan dengan clay mask pada umumnya, Swisse Manuka Honey Detoxifying Facial Mask ini teksturnya sedikit lebih encer, ketika dioleskan ke wajah juga tidak terasa terlalu tebal dan menarik kulit wajah.
Wanginya mirip dengan wangi berries, mengingat produk ini tidak mengandung artificial fragrance.
Bisa dilihat pada foto di atas, masker yang masih basah berwarna abu-abu gelap sedangkan masker yang sudah kering berwarna abu-abu pucat.

Bagaimana Hasil Penggunaan Swisse Manuka Honey Detoxifying Facial Mask?



Menurut aku, Swisse Manuka Honey Detoxifying Facial Mask ini adalah clay mask yang cukup bersahabat untuk jenis kulit kering.
Saat pengaplikasiannya, Swisse Manuka Honey Detoxifying Facial Mask ini cukup mudah untuk dibalurkan di kulit wajah dan meskipun teksturnya tidak terlalu kental, produk tidak akan menetes-netes saat pengaplikasian.
Swisse Manuka Honey Detoxifying Facial Mask ini juga tidak terasa terlalu 'mencengkram' kulit wajah saat sudah kering. Setelah dibilas, kulit pun tidak terasa kering dan kesat. Nah, karena kondisi kulit aku lagi kering banget, masih terasa bagian kulit yang kasarnya tetapi lebih halus dibandingkan sebelum menggunakan produk ini. Pori-pori pun terlihat lebih bersih setelah menggunakan Swisse Manuka Honey Detoxifying Facial Mask, meskipun untuk beberapa komedo yang susah untuk dikeluarkan perlu menggunakan pore pack lagi setelahnya.
Karena clay mask bersifat absorbant, menyerap kotoran dari pori-pori, dianjurkan untuk menggunakan hydrating mask atau moisturizer sesudah penggunaannya, terutama untuk pemilik kulit kering.

Kalian bisa memperoleh Swisse Manuka Honey Detoxifying Facial Mask ini di JD.ID dan berbagai e-commerce lainnya. Kalian juga bisa mendapatkan potongan harga Rp10.000 untuk pembelian minimal Rp150.000 di JD.Id Australian Gallery dengan kode voucher SWISSE417 yang berlaku dari tanggal 17 Oktober sampai 3 November 2019.

Get to know more about Swisse Indonesia
Instagram Swisse Indonesia
Instagram Australian Gallery

Score: 8/10
Where to Buy? JD.Id Australian Gallery - Swisse Manuka Honey Detoxifying Facial Mask
Price: IDR 216.000


This is a sponsored post. Swisse Indonesia sends me the product to test and review and what i wrote is my honest review based on my personal experience

Instagram | Facebook | Twitter


Sebagai wanita yang aktif, tentunya kita dituntut untuk selalu dalam kondisi prima agar bisa tetap beraktifitas menjalankan segala kegiatan yang akan dilakukan.

Nah, pernah denger anyang-anyangan nggak nih girls? Anyang-anyangan adalah sebutan untuk kondisi dimana timbul rasa ingin buang air kecil terus menerus, disertai dengan rasa sakit atau perih saat mengeluarkan air kencing dan air kencing yang bisa dikeluarkan pun kuantitasnya tidak banyak.

Apa saja penyebab anyang-anyangan? Biasanya anyang-anyangan terjadi karena adanya infeksi bakteri pada saluran kemih. Namun ada juga kemungkinan infeksi pada ginjal dan infeksi pada prostat.
Selain itu, anyang-anyangan juga bisa disebabkan oleh penyempitan saluran kencing, cedera atau iritasi karena pemasangan kateter urin atau kontak seksual, iritasi pada bagian intim, dan faktor hormonal yaitu efek dari pasca-menopause dan menopause.

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan anyang-anyangan, seperti menahan kencing dalam waktu yang lama, menggunakan pakaian dalam yang kurang bersih, membasuh dengan cara yang kurang baik sehabis buang air besar, toilet yang kotor, dan mengkonsumsi air yang tidak dimasak matang atau kurang bersih sehingga bakteri yang terkandung di dalamnya tidak mati dan bisa masuk ke dalam tubuh.

Anyang-anyangan bisa menyerang siapa saja, baik anak kecil maupun orang dewasa, khususnya perempuan. Tahukah kamu bahwa 5 dari 10 wanita pasti pernah mengalami anyang-anyangan? Organ intim perempuan lebih mudah terpapar bakteri daripada laki-laki, oleh karena itu kebersihannya perlu diperhatikan lebih baik. Salah satu cara menjaga kebersihan organ intim wanita untuk meminimalisir resiko terkena anyang-anyangan adalah dengan menjaga organ intim tetap kering sehabis buang air kecil atau mandi supaya tidak lembab. Area intim yang lembab lebih mudah terkontaminasi bakteri.

Anyang-anyangan tentunya membuat kita merasa tidak nyaman, tidak bisa mengerjakan pekerjaan yang lain dan tidak bisa berkonsentrasi karena rasa ingin berkemih yang terus menerus timbul tersebut.
Banyak sekali mitos yang beredar luas untuk mengobati anyang-anyangan, misalnya mengikat jempol dengan karet nantinya rasa ingin berkemih tersebut akan hilang. Namun tentunya mitos hanyalah mitos, mengikat jempol kaki tidak akan mengobati anyang-anyangan yang notabene disebabkan oleh bakteri. Mungkin bagi yang berhasil, mengikat jempol tersebut memberikan sugesti sehingga anyang-anyangan pun berhenti.

Aku pernah beberapa kali terkena anyang-anyangan, salah satu cara untuk mengobatinya yang pernah aku coba adalah mencoba untuk menahan pipis selama beberapa waktu, sehingga saat aku coba buang air kecil, jumlah urin yang keluar akan cukup banyak dan diharapkan dapat 'membawa' keluar bakteri penyebab anyang-anyangan tersebut. Selain itu kita juga bisa meminum air putih dalam jumlah yang banyak agar kandung kemih cepat penuh dan jumlah urin yang dikeluarkan juga banyak. Tapi cara tersebut membutuhkan waktu yang lama dan belum terbukti juga mengatasi anyang-anyangan secara efektif. Padahal jika dibiarkan, anyang-anyangan dapat mengakibatkan berbagai penyakit lainnya yang berbahaya bagi kesehatan dalam jangka panjang.

Nah, kalau anyang-anyangan dirasa sudah mengganggu dan menyebabkan segala aktifitas kita terhambat, kita perlu solusi yang tepat untuk menangani anyang-anyangan yang memang sudah terbukti secara klinis. Contohnya adalah mengkonsumsi obat khusus untuk anyang-anyangan.


Kamu bisa mencoba Prive Uri-Cran untuk mengobati anyang-anyangan, lho. Prive Uri-Cran terbuat dari ekstrak buah Cranberry (Vaccinium Oxycoccos). Sejak dulu, buah Cranberry digunakan untuk pengobatan berbagai macam penyakit karena kandungannya yang beragam dan bermanfaat bagi tubuh, contohnya antioksidan yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Antioksidan pada Cranberry yang disebut Pranthocyanidis ini dikenal memiliki sifat anti-adhesi yang membuat bakteri tidak akan menempel pada saluran kemih dan mencegah bakteri tersebut menularkan infeksi. Pada tahun 2004, lembaga pengawas obat dan makanan dari Perancis, AFSSA, mengijinkan penggunaan jus cranberry sebagai antibakteri untuk kesehatan saluran kencing. Adanya 4 jenis uji klinis pada penggunaan jus cranberry ini juga menjadi scientific back-up yang membuatnya teruji efektif untuk mengobati anyang-anyangan.
Oleh karena itu, kamu yang menderita anyang-anyangan cocok banget untuk mengkonsumsi Prive Uri-Cran!


Prive Uri-Cran tersedia dalam 2 jenis, yaitu Prive Uri-Cran biasa dalam bentuk kapsul yang mengandung 30 kapsul dengan 250mg ekstrak Cranberry pada setiap kapsulnya yang dapat dikonsumsi dengan dosis 1-2 kapsul setiap hari dan Prive Uri-Cran Plus yang bentuknya serbuk. Prive Uri-Cran Plus berisi 15 sachet per boxnya yang mengandung 375mg ekstrak Cranberry, 60mg Vit C, 0.1mg Lactobacillus Achidhopillus, dan 0.1mg Bifidobacterium Bifidum sehingga cocok untuk digunakan pada kasus anyang-anyangan yang lebih serius.

Aku sendiri juga sudah mencoba Prive Uri-Cran Plus untuk mengobati anyang-anyangan dan hasilnya anyang-anyangan pun terobati dalam tempo waktu yang cukup singkat. Selain itu rasanya enak, mirip dengan jus cranberry. Penyediaannya pun mudah, cukup campurkan satu sachet Prive Uri-Cran Plus dengan satu gelas air, kemudian habiskan.

Menurut aku Prive Uri-Cran praktis banget, mudah untuk dikonsumsi kapan saja dan dimana saja. Oh iya, kamu yang tidak menderita anyang-anyangan juga bisa mengkonsumsi Prive Uri-Cran lho, karena tidak hanya mengobati, Prive Uri-Cran juga bisa berperan sebagai solusi alami mencegah anyang-anyangan dan memelihara kesehatan saluran kemih. Prive Uri Cran juga mudah ditemukan dimana-mana, seperti di apotik, toko obat, drugstore, supermarket, dan berbagai e-commerce seperti Lazada.

Semenjak kenal Prive Uri-Cran, aku selalu sedia di rumah untuk pertolongan pertama saat anyang-anyangan. Gak ada lagi deh ceritanya aku nggak bisa bebas beraktifitas karena terkena anyang-anyangan. Aku juga nggak perlu lagi repot minum air putih berliter-liter untuk mengobati anyang-anyangan karena cukup dengan satu gelas atau dua kapsul Prive Uri-Cran, anyang-anyangan hilang! Thank you Prive Uri-Cran!

Get to know more about Prive Uri-Cran
Instagram : @uricran.id
Facebook Fanpage : Prive Uri-Cran



Kalau ngomongin deodoran pastinya nggak jauh-jauh dari brand yang satu ini, yup, Rexona! Aku sendiri sudah pakai Rexona dari jaman SMP dulu. Udah cocok banget dan nggak bisa pindah ke lain brand, meskipun belinya ganti-ganti varian gitu biar nggak bosen sama wanginya yang itu-itu aja.
Nah, kali ini Rexona membuat inovasi baru untuk produk deodorannya yaitu Rexona Dry Serum Natural Whitening.



Aku berkesempatan untuk mencoba produk ini di acara Fimelahood x Rexona beberapa waktu yang lalu di Bandung. Jadi Rexona Dry Serum ini adalah produk deodoran berupa serum yang dapat menyerap dengan cepat di kulit ketiak dan membuatnya bebas keringat selama 48 jam. Rexona Dry Serum ini juga mengandung bahan-bahan pencerah alami yang teruji klinis dapat mencerahkan kulit ketiak dalam waktu 3 hari aja, too good to be true?
Oh iya, Rexona Dry Serum ini ada 3 varian yaitu Fresh Rose, Fresh Lily, dan yang aku coba ini Fresh Sakura. PR Packagenya gemes banget, yaitu kotak kayu dengan bunga-bunga artifisial yang cantik banget. Langsung kita review aja ya!

Review Rexona Dry Serum Natural Whitening Fresh Sakura

 

Kemasannya sederhana saja yaitu tube kecil berukuran 50ml. CMIIW ya, cuma ada satu ukuran saja yaitu 50ml. Rexona Dry Serum ini menurut aku travel friendly banget dan mudah dibawa kemana-mana tanpa harus menghabiskan space yang banyak di tas toiletries kita, kira-kira ukurannya hanya sebesar telapak tangan saja.
Di bagian belakangnya terdapat beberapa product information seperti product knowledge, cara pemakaian, dan ingredient list.
Cara pemakaiannya pun mudah, cukup keluarkan isi produk sebesar kacang polong dan oles serta ratakan di ketiak. Bisa menggunakan tangan atau langsung menggunakan ujung yang rata di tubenya. Menurut aku lebih mudah menggunakan tubenya langsung dibandingkan menggunakan tangan.

Ingredients -Water, Aluminum Chlorohydrate, Glyceryl Stearate, Glycerin, Helianthus Annuus (Sunflower) Seed Oil, Stearyl Alcohol, Niacinamide, Steareth-20, Perfume, Cetearyl Alcohol, Cyclopentasiloxane, Titanium Dioxide, Steareth-2, Dimethicone Crosspolymer, Pentaerythrityl Tetra-di-t-butyl Hydroxyhydrocinnamate, Butylene Glycol, Petrolatum, Glycyrrhiza Glabra (Licorice) Root Extract, Hydrolyzed Collagen, Phenoxyethanol, Sodium Benzoate, Prunus Lannesiana Flower Extract, Tocopherol

Menurut Skincarisma Ingredient Analyzer, produk ini bebas alkohol dan paraben, namun masih mengandung silicone. Sesuai dengan klaimnya untuk mencerahkan, Rexona Dry Serum ini mengandung bahan-bahan yang memiliki brightening properties seperti Licorice Root Extract dan Niacinamide. EWG Ratingnya juga cukup baik.



Seperti bisa dilihat pada foto di atas, tekstur dari Rexona Dry Serum ini berupa krim yang cukup thick dan lembut tapi mudah untuk diratakan. Aku suka juga wanginya yaitu wangi bunga sakura yang segar dan kalau dideskripsikan sih notenya soapy & floral gitu.

Bagaimana hasil penggunaan Rexona Dry Serum Natural Whitening Fresh Sakura?


Sesuai dengan klaimnya, Rexona Dry Serum ini memang lebih cepat kering setelah dioles, tidak perlu waktu lama. Berbeda dengan produk roll-on deodorannya yang membutuhkan waktu beberapa lama untuk kering sehingga ketiak rasanya lembab sesaat setelah dioleskan.
Aku juga sudah coba menggunakannya selama 12 jam untuk aktifitas di outdoor dan indoor, hasilnya ketiak tetap kering dan bebas keringat serta bau. So, aku bisa menyimpulkan produk ini long lasting dan bisa dipakai sekali saja untuk seharian.

Oh iya, pernah denger nggak kalau menggunakan deodoran itu bisa menutupi pori-pori di bagian kulit ketiak? Nah, aku pun menanyakan hal tersebut pada brand manager Rexona pada saat acara dan jawabannya hal tersebut adalah mitos. Deodoran terutama Rexona tidak menutupi pori-pori dan kulit kita bisa 'bernapas' seperti biasa jika menggunakan Rexona. Produk Rexona sendiri bersifat anti-perspirant yaitu membantu mengurangi bakteri penyebab bau badan pada keringat sehingga ketiak bebas dari bau badan yang memang disebabkan oleh bakteri, bukan karena pori-porinya tertutup.

Overall, aku suka Rexona Dry Serum Natural Whitening Fresh Sakura ini. Aku lebih suka tekstur dari Rexona Dry Serum ini dibandingkan produk roll-on deodoran biasanya. Hasilnya sesuai klaim yaitu ketiak tetap kering dan bebas bau seharian setelah menggunakan produk ini. Namun untuk klaim mencerahkannya aku belum melihat hasil yang jelas. Nanti bakal aku update lagi ya untuk hasil mencerahkannya ini.
Rexona Dry Serum bisa kamu temukan dengan mudah di supermarket maupun minimarket terdekat dan tentunya dengan harga yang terjangkau juga.


Get to know more about Rexona Indonesia
Website
Instagram
Facebook Fanpage
Youtube Channel
Twitter

Score: 9/10
Where to buy? Supermarket, Minimarket, various E-Commerce
Price: around IDR 15.000





This is a sponsored post. Rexona send me the products but i don't obligated to write a review and what i wrote is my honest review based on my personal experience

Instagram | Facebook | Twitter

Newer Posts Older Posts Home
View mobile version

ABOUT ME

A beauty enthusiast, copywriter, fanfiction author, and journalist who started blogging since 2016 to share about her beauty journey & passion. Hit me up on akpertiwi@gmail.com!

FOLLOW ME!

Followers

Pageviews

Member Of

Blogger PerempuanImage and video hosting by TinyPic
Komunitas Beauty Blogger & Vlogger

JBB INSIDER

JBB521338-1200-NANO-BLOGGER-BANDUNG

PUREMATES NPURE

ALTHEA ANGELS

Annisa Pertiwi is
Althea Angels
Althea Korea's Beauty Ambassador

Categories

beauty 376 review 223 lifestyle 125 event report 27 health 22 unboxing 16 beauty talks 12 personal 11 fashion 8 food 8 tutorial 8 clinic experience 7 make up tools 3 spa experience 3 tips 3 diet 2 haul 2

Blog Archive

  • ►  2025 (1)
    • ►  May (1)
  • ►  2024 (16)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  June (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (4)
  • ►  2023 (27)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (4)
    • ►  March (4)
    • ►  February (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2022 (40)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (6)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (5)
    • ►  May (6)
    • ►  April (3)
    • ►  March (5)
    • ►  February (2)
    • ►  January (5)
  • ►  2021 (46)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ►  October (5)
    • ►  September (2)
    • ►  August (6)
    • ►  June (7)
    • ►  May (1)
    • ►  April (7)
    • ►  March (2)
    • ►  February (2)
    • ►  January (5)
  • ►  2020 (37)
    • ►  December (5)
    • ►  November (3)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ▼  2019 (65)
    • ►  December (8)
    • ►  November (5)
    • ▼  October (3)
      • [REVIEW] Swisse Manuka Honey Detoxifying Facial Mask
      • Bebas Anyang-Anyangan Dengan Solusi Alami Dari Pri...
      • [REVIEW] Rexona Dry Serum Natural Whitening Fresh ...
    • ►  September (10)
    • ►  August (7)
    • ►  July (7)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (8)
    • ►  February (5)
    • ►  January (3)
  • ►  2018 (91)
    • ►  December (9)
    • ►  November (6)
    • ►  October (5)
    • ►  September (13)
    • ►  August (2)
    • ►  July (6)
    • ►  June (9)
    • ►  May (9)
    • ►  April (8)
    • ►  March (11)
    • ►  February (4)
    • ►  January (9)
  • ►  2017 (84)
    • ►  December (8)
    • ►  November (4)
    • ►  October (8)
    • ►  September (11)
    • ►  August (6)
    • ►  July (5)
    • ►  June (7)
    • ►  May (9)
    • ►  April (8)
    • ►  March (5)
    • ►  February (5)
    • ►  January (8)
  • ►  2016 (31)
    • ►  December (4)
    • ►  November (4)
    • ►  October (6)
    • ►  September (4)
    • ►  August (5)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (4)
  • ►  2015 (6)
    • ►  June (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)

POPULAR POSTS

  • [REVIEW] Wardah Scentsation Eau de Toilette & Body Mist - Joyful
  • [REVIEW] Nivea Sensational Body Lotion - Vanilla & Almond Oil
  • [REVIEW] Take Me Back to The Sea - Tropical Bali Skincare Sun Kissed Shower Gel and Lotion & Coconut Dry Hair Oil
  • [REVIEW] VEET HAIR REMOVAL CREAM: #RAHASIAMULUS UNTUK TAMPIL CANTIK BEBAS BULU!
  • [FOTD] Element Inspired Make Up: Fire Make Up with Inez Cosmetics

akpertiwi

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates