Akpertiwi's Beauty Blog
Powered by Blogger.
  • Home
  • Categories
    • Beauty
      • Make Up
      • Skincare
      • Body Care
      • Hair Care
      • Tutorial & Looks
    • Lifestyle
    • Health
  • Media Kit
  • Contact
  • Bereal

Aku suka banget skincare Korea karena emang bener-bener works di kulit aku dan jarang yang nggak cocok. Tapi belakangan ini skincare lokal juga udah semakin berkembang dan formulasinya juga jadi jauh lebih baik. Salah satunya adalah Dewpré.

Mungkin kalau pertama kali kalian lihat Dewpré mikirnya ini tuh skincare brand Korea, karena dari visualnya tuh emang ala-ala Korea banget. Di logonya aja ada huruf hangeul-nya. Tapi sebenernya Dewpré ini skincare lokal, lho!

Nama Dewpré sendiri berasal dari kata 'dew' yang artinya embun dan 'pré' yang dalam bahasa Perancis artinya rumput. Produk-produknya Dewpré semua sudah BPOM dan tersertifikasi halal ya, jadi nggak perlu ragu. Selain itu juga cruelty-free dan bebas bahan-bahan seperti alkohol, paraben, synthetic pigment, steroid, dan mineral oil.

So, beberapa waktu lalu aku dapat kesempatan untuk mencoba produknya Dewpré yaitu Paeonia Brightening Series. Line skincare terbaru dengan color image with with green accent ini memiliki key ingredients yaitu bunga Peony. Lalu seperti apa hasil pemakaiannya di kulit aku yang dry and sensitive? Yuk simak review Dewpré Paeonia Brightening Series berikut ini.

Review Dewpré Paeonia Brightening Series

Unboxing & Packaging



Jika kamu membeli produk dari Dewpré, maka akan datang dengan kemasan kotak cokelat seperti ini. Ini sekalian unboxing aja ya, jadi ada segel yang terbuat dari pita tali. Begitu dibuka, muncul deh produknya. Ada personalized letter juga yang membuat package dari Dewpré ini semakin spesial rasanya.


Dewpré sendiri nggak menggunakan excessive bubble wrap yang nantinya hanya malah akan jadi plastic waste di dalam packagingnya. Sebagai gantinya, mereka menggunakan potongan kertas yang lebih ramah lingkungan.

Oh iya, untuk Dewpré Paeonia Brightening Series ini terdiri dari 3 item, yaitu Paeonia Brightening Fluid, Paeonia Brightening Essence, dan Paeonia Brightening Cream. Bisa dibilang tiga item ini adalah basic skincare yang staple banget sih.

Ketiga item ini dikemas dalam box. Untuk Paeonia Brightening Fluid packagingnya adalah tube dengan air-pump, sementara Paeonia Brightening Essence menggunakan botol pipet dan Paeonia Brightening Cream menggunakan jar yang agak bulky.

Simple but stylish, itulah kata-kata yang menurut aku menggambarkan packagingnya Dewpré ini.

Ingredients

Kita bahas satu-satu secara singkat ya untuk ketiga produknya.

Dewpré Paeonia Brightening Fluid

Dewpré Paeonia Brightening Fluid Ingredient List - Water, Butylene Glycol, Glycerin, Niacinamide, Pentylene Glycol, PEG/PPG-17/6 Copolymer, Betaine, 1,2-Hexanediol, Chondrus Crispus Extract, PEG-60 Hydrogenated Castor Oil, Saccharum Officinarum (Sugarcane) Extract, Caprylyl Glycol, Acrylates/C10-30 Alkyl Acrylate Crosspolymer, Tromethamine, Ammonium Acryloyldimethyltaurate/VP Copolymer, Ethylhexylglycerin, Fragrance (Parfum), Disodium EDTA, Paeonia Lactiflora Extract, Tocopherol 

Jadi Dewpré Paeonia Brightening Fluid ini adalah hybrid antara toner dan emulsion. Formula 2 in 1 nya cepat menyerap ke kulit dan mempertahankan kelembapan dengan lebih efektif.

Berdasarkan Skincarisma Ingredient Analyzer, Dewpré Paeonia Brightening Fluid ini cocok untuk kulit kering dan EWG Ratingnya juga sangat baik yaitu mencapai 95%.

Produk ini mengandung Niacinamide yang dapat memperbaiki warna kulit yang tidak merata (uneven skintone), memperbaiki tekstur kulit, sekaligus memperkuat skin barrier.

Kandungan Glycerin-nya juga bekerja meminimalkan kehilangan kelembapan kulit (moisture-loss) dan membantu mempertahankan kelembapannya. Nah, bahan utamanya adalah Paeonia Lactiflora Extract yang berfungsi sebagai agen pencerah yang memiliki antioksidan untuk membantu melindungi kulit dari radikal bebas.

Dewpré Paeonia Brightening Essence

Dewpré Paeonia Brightening Essence Ingredient List - Water, Butylene Glycol, Squalane, 1,2-Hexanediol, Niacinamide, Dimethicone, Cyclopentasiloxane, Chondrus Crispus Extract, C14-22 Alcohols, Saccharum Officinarum (Sugarcane) Extract, Hydroxyethyl Acrylate/Sodium Acryloyldimethyl Taurate Copolymer, Cetearyl Olivate, Sorbitan Olivate, C12-16 Alcohols, C12-20 Alkyl Glucoside, Fragrance(Parfum), Carbomer, Sodium Hyaluronate, Tromethamine, Palmitic Acid, Hydrogenated Lecithin, Ethylhexylglycerin, Disodium EDTA, Sorbitan Isostearate, Polysorbate 60, Tocopherol, Paeonia Albiflora Flower Extract, Cyperus Rotundus Root Extract, Chrysanthemum Zawadskii Extract, Artemisia Capillaris Extract, Leonurus Sibiricus Extract

Essence yang menurut aku lebih mirip serum dari Dewpré ini setelah diaplikasikan akan membentuk soft moisturizing film atau layer yang membantu tampilan kulit lebih smooth dan juga moisturized.

Mengandung Sodium Hyaluronate yang termasuk ke dalam kategori Humektan, yaitu pelembap yang menarik dan menahan air serta bekerja sebagai anti-aging.

Nah, masing-masing produknya ini punya kandungan bunga Peony yang berbeda-beda. Kalau Dewpré Paeonia Brightening Essence ini mengandung Paeonia Albiflora Extract yang kaya anti oksidan, anti inflamasi, anti aging. Bahan ini dapat membantu memperbaiki sel kulit yang rusak sekaligus mencerahkan kulit.

Dewpré Paeonia Brightening Cream

Dewpré Paeonia Brightening Cream Ingredient List - Water, Butylene Glycol, Glycerin, Cyclopentasiloxane, Niacinamide, Dimethicone, Pentylene Glycol, Cetyl Ethylhexanoate, Cyclohexasiloxane, Diisostearyl Malate, PEG-40 Stearate, 1,2-Hexanediol, Arachidyl Alcohol, Glyceryl Stearate, C14-22 Alcohols, Hydroxyethyl Acrylate/Sodium Acryloyldimethyl Taurate Copolymer, Mangifera Indica (Mango) Seed Butter, Behenyl Alcohol, C12-16 Alcohols, Palmitic Acid, Tromethamine, Arachidyl Glucoside, Acrylates/C10-30 Alkyl Acrylate Crosspolymer, C12-20 Alkyl Glucoside, Caprylyl Glycol, Hydrogenated Lecithin, Stearic Acid, Betaine, Sorbitan Isostearate, Ethylhexylglycerin, Disodium EDTA, Fragrance(Parfum), Dextrin, Theobroma Cacao (Cocoa) Seed Extract, Sodium Hyaluronate, Paeonia Albiflora Root Extract, Tocopherol

Cream ini diperkaya dengan Mango Seed Butter yang melembapkan kulit dengan efektif sekaligus mempertahankan kelembapannya dan Paeonia Albiflora Root Extract yang dapat memudarkan flek hitam, mencerahkan kulit, membantu melawan jerawat, serta menenangkan gejala iritasi.

Texture & Fragrance

Urutan pemakaiannya adalah Paeonia Brightening Fluid, Paeonia Brightening Essence, dan Paeonia Brightening Cream. Habis itu jangan lupa juga pakai sunscreen, ya!

Kita bahas satu-satu ya untuk tekstur dan fragrancenya. Pertama untuk Paeonia Brightening Fluid teksturnya watery, tapi nggak terlalu cair juga dengan medium viscosity. Diantara ketiga produk dari Paeonia Brightening Series, si fluid ini yang wanginya paling tajem kalau menurut aku.


Cara menggunakan Paeonia Brightening Fluid ini cukup keluarkan produknya sekitar 2-3 pumps dan oleskan merata ke seluruh wajah. Pijat lembut sampai benar-benar menyerap.

Next Paeonia Brightening Essence agak lebih kental dan rich dibandingkan Paeonia Brightening Fluid. Warnanya putih susu dan cukup mudah untuk dibaurkan ke seluruh wajah dengan mudah. Karena mengandung Dimethicone, Paeonia Brightening Essence ini aftermath-nya terasa seperti ada layer di atas permukaan kulit yang membantu tampilannya jadi lebih smooth gitu.

Sepengalaman aku menggunakan produk ini, pipetnya tuh kayak yang beda sama pipet-pipet yang selama ini aku pakai. Jadi kalau ngeluarin produknya itu gak langsung banyak sekali pump, cuma drop kecil aja. Nah, ini aku pribadi suka karena produk essence or serum kan kita gak usah pakai banyak-banyak karena ingredientsnya udah concentrated.

Terakhir Paeonia Brightening Cream teksturnya berupa cream kental. Warnanya putih, tapi ada hint cokelat mudanya. Cukup spreadable tapi ga semudah kedua produk sebelumnya. Cream ini bisa dipakai di pagi hari maupun malam hari.

Setelah diaplikasikan, Paeonia Brightening Cream ini agak sedikit lengket, tapi moisturize banget dan sangat long lasting. Kalau aku deskripsikan, semuanya tuh kayak dikunci dan bener-bener tahan seharian. Apalagi kalau dipakai di malam hari, pagi harinya kulit tuh jadi supple banget.

Oh iya, semuanya mengandung fragrance or parfum ya. Jika aku deskrpisikan wanginya adalah wangi floral, dan kayaknya sih termasuk kategori white floral gitu. Awalnya aku agak gimana gitu sama fragrancenya, tapi lama kelamaan terbiasa juga sih.

Verdict

Pada foto di atas kalian bisa lihat hasil pemakaian Dewpré Paeonia Brightening Series yang sudah aku gunakan selama kurang lebih 3 minggu. Menurut aku kulit terlihat lebih cerah, bukan putih ya, tapi cerahnya ya kayak glowing dan smooth gitu. All the dry patches vanished perfectly dan wajah juga terlihat lebih segar dan fresh.

Kalau ngomongin pros and cons, aku suka sama hasilnya Dewpré Paeonia Brightening Series ini secara keseluruhan dan aku juga suka sama designnya yang simple tapi tetap stylish. Packagingnya sampai ke boxnya itu juga niat banget dan cantiiiik...

Yang aku nggak suka dari Dewpré Paeonia Brightening Series ini apa ya? Paling tacky dan greasy feelingnya dari beberapa menit setelah aplikasi creamnya. Agak lengket gitu, jadi aku harus pakai sunscreen yang lightweight lagi setelahnya biar mukanya gak jadi kusem or oily berlebihan.

Tapi overall, Dewpré Paeonia Brightening Series ini sangat worth to try. Apalagi jika kamu punya masalah kulit kusam atau uneven skintone. Sebagai pemiliki dry and sensitive skin aku merekomendasikan Dewpré Paeonia Brightening Series ini karena dapat melembapkan kulit seharian dan nggak ada reaksi negatif apapun di kulit aku seperti redness or breakout.

Produk-produk Dewpré bisa kalian dapatkan di websitenya, atau di beberapa e-commerce seperti Shopee or Tokopedia.

Get to know more about Dewpré
Website
Instagram
Facebook Fanpage
Youtube Channel

Price:
Dewpré Paeonia Brightening Fluid: Rp191.200
Dewpré Paeonia Brightening Essence: Rp167.200
Dewpré Paeonia Brightening Cream:  Rp167.200
Dewpré Paeonia Brightening Series Package: Rp493.000


This is a sponsored post. Dewpré send me the product to test and review and what i wrote is my honest review based on my personal experience

Instagram | Facebook | Twitter

Kalau bicara tentang 5 love language, aku sendiri nggak bisa menentukan sebenernya aku love language atau bahasa cintanya tuh apa. Emang pernah nyoba-nyobain ikut testnya, terus hasilnya tuh act of service. Tapi aku kayak denial gitu, kayaknya nggak mungkin act of service karena nggak aku banget. Jujur aku sebenernya agak sedikit bossy dan demanding, hahaha.

Sebenernya aku sih suka-suka aja digombalin tapi bukan yang cringe gitu, so i thought i was more of word of affirmation. Tapi pas jaman belum nikah dulu, aku juga suka PDA. Aku merasa nyaman terkoneksi dengan pasangan aku lewat sentuhan atau pelukan, terus apa itu artinya love language aku physical touch? 

Eh, tapi aku juga prefer menghabiskan quality time bareng pasangan, entah itu sekedar cuddle sambil nonton film or pillow talk sebelum tidur. Nah kan, jadi bingung sebenernya love language aku tuh apa? Semuanya? Kok kayak maruk amat semua diborong, hahaha.

Apa Mengetahui Love Language Pasangan Itu Penting?

Source: Freepik

Kalau pertanyaannya, penting nggak sih tahu love language pasangan? Menurut aku ya penting banget. Kadang kita kan suka ragu ya, apakah pasangan kita tuh sayang nggak sih sama kita? Kok ya gak pernah digombalin, ga pernah disurprise-in, ga pernah disanjung-sanjung dikasih kado mahal ala relationship goals selebgram gitu.

Ya mungkin aja berarti kalau dia gak pernah whisper sweet nothings, itu berarti love language dia bukan words of affirmation. Mungkin aja kalau dia nggak pernah kasih kejutan-kejutan hadiah gitu berarti bahasa cintanya bukan receiving gifts. Mungkin aja kalau dia gak pernah PDA, jarang peluk-peluk gitu berarti bahasa cintanya bukan physical touch.

I've been married for almost 10 years dan aku tahu banget love language suami aku tuh act of service. 100% act of service actually. Bahkan sampai ke detil-detil yang sederhana kayak kalau malem tuh kan aku bawa hp ke kamar, terus kalau mau tidur ya aku tinggal tidur aja. Urusan ngecharge hp tuh urusan suami aku.

Terus kalau aku keliatan capek dikit aja habis kerja pasti udah jadi tugas dia buat mijitin or kasih minyak angin. Ngurus anak-anak juga semua perlengkapan dia udah siapin, jadi aku tinggal ambil-ambil aja. Suami aku juga jauh lebih resik dan telaten ngurus rumah dan anak dibanding aku.


Makanya, penting buat memahami apa sih bahasa cintanya pasangan itu, biar kita tahu seperti apa dia mengungkapkan rasa cintanya kepada kita dengan 'caranya' sendiri.

Sebagai contoh, oh kalau pasangan aku tuh emang jarang mengungkapkan rasa sayang lewat kata-kata, tapi dia selalu menyempatkan diri untuk kasih kecupan manis or pelukan hangat, berarti dia love languagenya memang physical touch, and vice versa.

Makanya aku sekarang udah jarang dongkol kalau suami aku tuh ga pernah ngasih apa-apa kalau anniversary or ulang tahun, karena kan memang bahasa cintanya act of service.

Aku gak protes juga kalau tiap anniversary dia kasih ucapannya tuh pendek banget terus kayak gak niat, kan bahasa cintanya emang bukan words of affirmation. But honestly as a blogger and journalist yang biasa nulis artikel panjang minimal 1000 kata, ucapan selamat anniversary yang cuma 2-3 kalimat gitu sounds so shallow, hahaha!

Lebih Mesra dengan Quality Time Bersama #SchickIndonesia!

Pencarian love language aku ini memang belum menemukan hilalnya, tapi yang jelas aku sangat suka menghabiskan waktu aku bareng pasangan berdua. Apalagi udah punya 2 anak kayak sekarang kayaknya susah banget cari-cari waktu buat duaan aja. Emang anak yang sulung udah gede dan udah bisa kemana-mana sendiri, tapi yang bungsu kan masih balita dan attention seeker banget.

Menghabiskan waktu bersama pasangan alias quality time tuh sebenernya nggak perlu yang grand gesture banget kayak liburan berdua (walaupun sebenernya pengen banget! but under those circumstances kayaknya mesti tunda beberapa tahun dulu haha), dinner, or tralala. Di rumah aja juga bisa kok menghabiskan waktu bersama, meski mungkin sensasinya beda ya.


Aku sendiri termasuk tipe rumahan dan males banget keluar rumah kecuali lagi pengen banget or butuh banget. Untungnya, suami aku juga bukan yang outgoing banget jadi kita klop lah. Mending di rumah aja nonton anime, baca komik, or main game. Orang pas pillow talk sama suami aja aku biasa ngobrolin game kok, hahaha.


Kegiatan bercukur di kamar mandi juga bisa jadi quality time yang menyenangkan bareng pasangan, lho!

Shaving itu kan nggak cuma buat cowok ya, cewek pun bisa. Eh tapi tahu nggak sih kalau pisau pencukur tuh nggak semuanya sama?

Aku pernah asal aja tuh pakai shaver terus hasilnya kulit aku tuh jadi kayak aneh gitu, si bulu kakinya tumbuh ke dalem gitu alias ingrown hair. Terus aku kan ya ga tau apa-apa soal shaving, taunya ya cuma cukur aja. Mana aku tau kalau shaving harus pake cream segala gitu supaya kulitnya tetap moisturized dan nggak iritasi.


So we decided to try razors from Schick! Jadi Schick sendiri punya beberapa tipe razor dengan kelebihannya masing-masing, dan ada juga yang emang khusus cowok dan cewek. 


Untuk suami aku pilih Schick Man Hydro Sense Hydrate 5 Blades. Berbeda dengan pisau cukur biasa, Schick Man Hydro Sense Hydrate ini punya 5 mata pisau pencukur yang dilengkapi dengan skin guard atau pelindung kulit khusus dan gel pools yang mengandung coconut oil untuk membantu melembapkan kulit selagi bercukur sehingga nggak perlu takut iritasi.



Desainnya ergonomis banget dan bisa mengikuti kontur wajah dengan baik. Terus Schick Man Hydro Sense Hydrate juga punya lock button gitu, pokoknya canggih banget, aku yang biasa pake pisau cukur 5 rebuan can't relate.


Aku sendiri pakai Schick Hydro Silk untuk mencukur bulu kaki, tangan, atau ketiak. Pisau cukur dengan kombinasi warna biru dan ungu ini desainnya cantik banget. Not to mention ada 5 pisau cukurnya yang bisa membantu kita untuk bercukur dengan lebih mudah dan cepat, lho.



Nah, uniknya Schick Hydro Silk ini dilengkapi water activated hydro-boost serum yang mengandung Shea Butter untuk memberikan hidrasi instan hingga 2 jam setelah bercukur.

Jika dirasa pisaunya sudah tumpul, kita bisa beli refillnya aja sehingga jauh lebih hemat dan juga lebih ramah lingkungan.


Menurut aku Schick Hydro Silk ini nyaman banget digunakan untuk mencukur dan tanpa iritasi atau ingrown hair yang menyebalkan. Cukuran pakai Schick juga nggak perlu pakai shaving cream or gel lagi lho, kecuali kalau memang kulit kamu sensitive banget.

Oh iya, Schick bisa dibeli di Official Storenya di Tokopedia dan Shopee, ya. untuk Schick Man Hydro Sense Hydrate harganya Rp130.300 sedangkan Schick Hydro Silk harganya Rp151.400.

Kalau kamu sendiri, apa kegiatan menyenangkan yang bisa kamu lakukan bersama dengan pasangan di rumah?

Get to know more about Schick Indonesia
Official Instagram


This is a sponsored post. Schick Indonesia & Jakarta Beauty Blogger send me the product to test and review and what i wrote is my honest review based on my personal experience

Instagram | Facebook | Twitter




As a beauty blogger, bagian dari pekerjaannku adalah nyobain berbagai macam produk dari berbagai macam brand makeup dan skincare. Dalam memberi review, aku sendiri punya list produk seperti apa sih yang aku suka, apa aja yang aku prefer. Tapi belakangan aku mikir, seru juga kali ya punya brand skincare sendiri?

Soo, let me make a list and here we go.

What Kind of Beauty Brand I Want to Build?

Source: Freepik

1. Beauty in The Outside and Inside

Aku personally suka banget sama beauty brand yang nggak cuma concern sama kecantikan aja, tapi juga bisa memberikan impact untuk lingkungan sekitar. Aku suka produk-produk yang eco-friendly, dan tentunya sustainable. Belum kepikir sih konsepnya seperti apa, tapi yang jelas beauty brand ini bisa merangkul para beauty enthusiast juga untuk turut mencintai lingkungan.

Sampah beauty product itu bisa dibilang persentasenya cukup besar, aku pernah baca dimana gitu... CMIIW. Jadi beauty brand yang akan aku bikin ini harus punya misi untuk berperan mengurangi persentase itu. Gimana caranya? Mungkin dari sisi packagingnya dulu kali ya.

Aku pernah coba beberapa brand Korea yang menggunakan kertas daur ulang sebagai packagingnya dan juga soy ink yang lebih ramah lingkungan. Mungkinkah ide ini bisa diterapkan di Indonesia?

Terus kayaknya seru juga ya bikin campaign yang konsepnya tuh nggak cuma beauty outside aja tapi juga inside.  

2. Make It Simple

Aku juga anaknya banci packaging banget jadi aku tuh liat dulu packaging sebuah produk sebelum akhirnya memutuskan untuk beli (walaupun pada akhirnya berakhir mengendap di cart aja sih nggak di check out-check out, hahaha). Design favorit aku tuh yang simple, nggak banyak hiasan, dengan pemilihan font yang sophisticated, tapi tetep fun dan eye catching.

Aku juga suka warna-warna pastel yang muda, supaya si produk-produknya itu kelihatan cantik kalau ditata di meja rias. Pengen banget designnya ala-ala princess jaman dulu gitu, kayak compact powder dengan puff ngembang gede, botolnya kayak tube-tube kaca gede gitu.

Terus kalau bisa sih produk-produknya minimal ingredient gitu biar sensitive skin friendly. Fragrance-less dan nggak menggunakan colorant yang heboh. Pokoknya yang sophisticated gitu deh konsepnya.

3. 100% Local

Nah, dari situ menuju ingredientsnya. Aku pengen beauty brand ini bekerja sama dengan para supplier lokal dan menggunakan bahan-bahan yang 100% lokal dalam pembuatannya. So, kalau bisa nggak usah impor dulu ke luar negeri.

Tapi lagi-lagi ini aku cuma berandai-andai aja ya, aku kurang mengerti juga soal bahan-bahan baku apakah di Indo lagi-lagi ada semua yang dibutuhkan untuk membuat sebuah produk? Apa ada bahan tertentu yang memang nggak bisa didapatkan di Indonesia?

Terus key ingredients yang digunakan bisa mencerminkan Indonesia banget tuh. Tapi biar menjual gitu pakainya nama ilmiahnya aja, hahaha. Misalnya skincare dengan bahan utama bunga-bunga khas Indonesia gitu kayak Kenanga, Melati, bunga Telang, dan kawan-kawannya. 

Pengalaman Aku Bikin Brand Sendiri

Source: Freepik

Circa tahun 2014-an dulu aku sempet jualan masker homemade gitu yang bikinnya dari oatmeal dan dicampur-campur ala-ala masker DIY gitu. Jujurly emang seru banget ngerjainnya, mulai dari riset bahan-bahan, riset harga, mikirin designnya, sampe dulu tuh pernah hunting-hunting packagingnya dan akhirnya pakai pot lulur gitu dari supplier packaging kosmetik. Seru banget asli!

Profitnya juga lumayan banget sampai aku punya beberapa reseller. Tapi sayangnya aku udah nggak jualan lagi karena mikirnya kalau beauty brand gini kan harus BPOM ya, dan aku nggak punya waktu untuk ngurusnya.

Selain itu aku juga sibuk kuliah dan udah mulai serius ngeblog jadinya usaha aku ini nggak kepegang lagi. Udah gitu reseller aku tiba-tiba berenti order dan jualan produk yang sama persis lollll sebel banget kzl. Akhirnya Avenature resmi gulung tikar, haha.

Kayaknya agak susah juga ya memang kalau handle bikin beauty brand dari awal tuh, terlebih kalau kita nggak punya banyak waktu untuk ngurusnya. Dan nggak mungkin juga kita ngeracik satu-satu kaya skincare DIY karena keefektifan dan keamanannya kan belum tentu terjamin, jadi emang harus dikerjain sama RnD yang bener-bener fasih di bidangnya.

Maaf yaa buat konsumen aku dulu kalau misalnya ada yang ga cocok dengan masker racikan ala-ala aku dulu... Beneran deh itu hitungannya masih jaman jahiliyah karena belum paham bener sama skincare.

Baca Juga: Tips Bisnis Kosmetik: Mulai dari Jualan Online hingga Jadi Brand Owner

How to Build Your Own Beauty Brand

Source: Freepik

Yah, namanya juga berandai-andai doang kan ga ada salahnya ya. Nah, sekarang kan beauty brand local udah menjamur banget ya, bahkan artis-artis dan influencer juga ada yang punya brand sendiri. Tentunya bukan mereka 'personally' yang ngeracik satu-satu dong ya, pastinya ada team di belakang mereka yang memang pada ahli di bidangnya.

Terus gimana ya caranya bikin brand skincare dan makeup sendiri? Aku baca-baca jadi ternyata ada yang namanya maklon kosmetik, guys.

Hasil ngegoogle sih, maklon itu sederhananya misalnya kita mau bikin suatu beauty brand nih, nah untuk manufakturnya kita serahkan kepada pabrik kosmetik yang memang udah mumpuni dan nanti kita pasang brandnya kita sendiri deh. Jadi maklon itu semacam jasa pengerjaan produk kosmetik yang dilakukan oleh pabrik kosmetik.

Untuk urusan formulasi sampai ke perijinan juga tentunya jadi lebih mudah dengan menggunakan jasa maklon kosmetik.

Salah satu maklon body care yang bisa kamu pilih untuk membuat beauty brand kamu sendiri adalah PT ADEV Natural Indonesia. Maklon kosmetik terbaik yang ada di Bogor, Jawa Barat ini bisa membantu kita untuk menciptakan brand kosmetik sendiri, fully customized dengan berbagai benefit menarik.

Kita bisa mewujudkan kosmetik impian kita sendiri dengan aneka macam pilihan bahan aktif yang kita tentukan sendiri. Warna, aroma, dan kemasannya juga bisa disesuaikan dengan keinginan kita dan tentunya yang terbaik, dong.

PT ADEV Natural Indonesia yang memiliki pabrik kosmetik grade A ini mengikuti standar BPOM dan CPKB, jadi udah nggak usah diragukan lagi. Jumlah pemesanan produk maklonnya juga rendah jadi cocok untuk UMKM atau home industry skala kecil.

Kita bisa bikin berbagai macam produk perawatan tubuh, mulai dari sabun, haircare, skincare, bodycare, perawatan khusus pria, sampai kosmetik untuk bibir. Pokoknya lengkap deh.

Proses Membuat Produk Kosmetik Impian dengan PT ADEV Natural Indonesia

Untuk dapat membuat produk impian kita, ada beberapa tahap yang harus dilewati terlebih dahulu di maklon skincare.

Pertama kita berkonsultasi terlebih dahulu kepada tim business consultant tentang seperti apa produk yang ingin kita buat. Selain itu juga tim business consultant ADEV punya data-data mengenai tren pemasaran kosmetik di Indonesia sehingga produk kita bisa meet demand dari pasar.

Setelah selesai konsultasi, tahap berikutnya adalah pembuatan sampel produk. Tahap ini bertujuan untuk menemukan formula yang tepat sebelum diproduksi secara massal.

Next, pengurusan perijinan legal seperti BPOM, label halal, dan pendaftaran merk. Karena produk sudah diproduksi sesuai dengan standar yang berlaku, tentunya akan memudahkan kamu untuk mengurus perijinan.

Setelah itu disusul dengan proses design kemasan produk, proses produksi, dan terakhir pengiriman produk untuk didistribusikan. 

***
Seru juga ya ngomongin cara untuk bikin brand kosmetik sendiri. Sekarang sih berandai-andai dulu yaa... kali aja nanti kesampaian bisa punya beauty brand sendiri. Kamu juga jadi tertarik nggak sih untuk menciptakan produk sendiri?

Psst... coba nonton dulu video dari ADEV berikut ini yuk. Jangan lupa juga untuk kunjungi Instagram ADEV di @adev.official ya.





This is a sponsored post

Instagram | Facebook | Twitter



Ngomongin PHTE atau Perfect Hydrating Treatmen Essence-nya Avoskin, sebenernya aku sudah pakai cukup lama dan sudah habis beberapa botol juga, tapi belom sempet-sempet aja untuk review. Jadi sekarang kita review aja ya mendingan?

Aku masih inget banget ketika PHTE ini pertama kali booming. Lupa sih persisnya tahun berapa, cuma yang jelas waktu itu brand lokal belum sebanyak dan semasif sekarang. Jadi dulu tuh lagi hype-hype nya 10 step skincare Korea, dan essence tuh cuma ada dari brand Korea. Makanya PHTE langsung laris manis karena dia jadi salah satu pionir produk essence di jajaran brand lokal.

Sebenernya aku pernah review PHTE tipis-tipis di blog, tapi ga yang in depth banget gitu karena waktu itu fokus ke serumnya yang Your Skin Bae. Yuk sekarang langsung aja baca review dan hasil pemakaian Perfect Hydrating Treatment Essence ini di kulit aku yang dry and sensitive ya.

Baca Juga: Review Avoskin Your Skin Bae Niacinamide 12% + Centella Asiatica Serum

Review Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence

Packaging

Kita mulai dari packagingnya dulu ya. Jadi packaging PHTE Avoskin ini dari dulu nggak berubah, yaitu botol kaca yang cukup berat dan tebal berwarna putih dengan tutup silver. Di beberapa event tertentu PHTE ini hadir dalam kemasan limited edition, contohnya untuk acara anniversary mereka tahun ke-7 ini PHTE hadir dalam botol warna lilac.

Nah, PHTE sendiri dikemas lagi dalam box warna putih. Aku suka banget simplicity design-nya Avoskin yang sleek tapi classy gimana gitu.

Aku juga pernah baca kalau Avoskin menggunakan botol kaca sebagai packaging PHTE dan HTE karena material ini jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan botol plastik. Kita juga bisa daur ulang kemasannya dengan mengirimkan kemasan kosong Avoskin ke Waste4Change, sekaligus mendapatkan point reward yang nantinya bisa ditukarkan dengan produk baru.

Satu yang aku notice dari pertama kali menggunakan Perfect Hydrating Treatment Essence ini adalah ketika botolnya masih penuh, susah banget untuk mengeluarkan produknya. Si botolnya mesti digoyang kenceng dulu baru dia keluar. Tapi kalau sudah berkurang sedikit produknya makin lama akan lebih mudah untuk mengeluarkannya. Oh iya, ada segel di mulut botolnya kalau pertama kali dibuka untuk menjaga kehigienitasan produknya.

Baca Juga: Review Avoskin Miraculous Retinol Toner

Ingredients

Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence Ingredient List - Aqua, Ethyl Ascorbic Acid, Propylene Glycol, Glycerin, Chamomile (Anthemisnobilis) Extract, Carrot (Daucus Carota Sativa) Oil, Rosa Canina Fruit Oil (Rosehip), Carbomer, Triethanolamine, Alcohol

Berdasarkan Skincarisma Ingredient Analyzer, PHTE termasuk dalam kategori minimal ingredient skincare. Bisa dilihat kan cuma 10 aja ingredientsnya. Nah, semakin sedikit ingredients yang terkandung dalam suatu produk, biasanya akan lebih baik untuk mereka yang punya kulit sensitif karena meminimalisir risiko iritasi akan ketidakcocokan suatu ingredients.

Perfect Hydrating Treatment Essence ini key ingredientsnya adalah Ethyl Ascorbic Acid atau ET-VC. ET-VC sendiri adalah turunan vitamin C yang lebih stabil dan juga lebih efektif dibandingkan asam askorbat murni. Kandungan antioksidannya juga tinggi dan dapat mencegah sintesis melamin pada kulit sehingga kulit pun akan lebih cerah.

Oh iya, Saat pertama kali aku coba produk ini, kesan pertama kalinya adalah bingung, kok ada wangi alkohol yang cukup kuat. Setelah dilihat juga ada kandungan alcohol di ingredientsnya. Nah, bukannya alkohol tuh nggak cocok buat kulit kering karena potentially drying ya?

Nah, jenis alkohol yang terkandung dalam PHTE Avoskin ini adalah fatty alcohol yang berfungsi sebagai carrying agent untuk memaksimalkan penyerapan skincare lainnya. Jenis alkohol ini juga ternyata efektif untuk memperbaiki tekstur kulit.

Setelah beberapa lama menggunakan PHTE, wangi alkoholnya perlahan semakin subtle dan tergantikan dengan wangi floral yang lembut.

Tapi aku notice juga kalau botolnya dibiarkan tertutup lama dan nggak dipakai, wangi alkoholnya akan kembali tercium setelah dibuka.

Baca Juga: Review Avoskin Intensive Nourishing Eye Cream

Texture & Fragrance

Tekstur dari Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence ini agak kental, karena mengandung beberapa macam oils ya i suppose. Cukup mudah dibaurkan dan nggak perlu nunggu yang lama banget untuk dapat menyerap dan dilanjutkan dengan tahapan skincare selanjutnya.

Dia juga nggak bikin kulit terasa lengket atau oily setelah pemakaian. Pokoknya a perfect amount of hydration without tacky sensation.

Wanginya sendiri aku deskripsikan sebagai wangi floral yang soft. Aku suka banget wanginya yang khas Chamomile ini.

Baca Juga: Review Avoskin Miraculous Refining Toner

Verdict

Klaim utama dari PHTE adalah mencerahkan dan melembapkan kulit, serta menyiapkan kulit untuk pemakaian skincare tahap selanjutnya. Jujurly selama menggunakan PHTE aku masih belum merasakan perubahan di skintone aku yang noticeable sih. Cuma kalau untuk melembabkan aku bisa kasih two thumbs up.

Aftermath pemakaiannya, hidrasinya cukup baik untuk kulit aku yang dry. Terus aku bisa bilang perbedaan aku menjalani skincare routine dengan atau tanpa PHTE ini cukup mencolok. Penggunaan PHTE membuat hydration dari serum dan cream yang aku pakai cenderung lebih longlasting, lho!

Overall, aku bisa simpulkan kalau Perfect Hydrating Treatment Essence ini cocok juga digunakan untuk kulit kering dan sensitif seperti kulitku. PHTE ini juga oke dijadikan base untuk layering serum seperti yang sudah pernah aku coba ketika menggunakan Serum YSB dari Avoskin. Harganya sendiri cukup terjangkau dan bisa dengan mudah dibeli dimana-mana, contohnya beli Avoskin di Makeupuccino.

Get to know more about Avoskin
Website Avoskin
Instagram
Facebook Fanpage
Twitter

Price: Rp239.000 (di Official Shopee Avoskin)


This is a sponsored post. Avoskin & Beautiesquad send me the product to test and review and what i wrote is my honest review based on my personal experience

Instagram | Facebook | Twitter
Newer Posts Older Posts Home
View mobile version

ABOUT ME

A beauty enthusiast, copywriter, fanfiction author, and journalist who started blogging since 2016 to share about her beauty journey & passion. Hit me up on akpertiwi@gmail.com!

FOLLOW ME!

Followers

Pageviews

Member Of

Blogger PerempuanImage and video hosting by TinyPic
Komunitas Beauty Blogger & Vlogger

JBB INSIDER

JBB521338-1200-NANO-BLOGGER-BANDUNG

PUREMATES NPURE

ALTHEA ANGELS

Annisa Pertiwi is
Althea Angels
Althea Korea's Beauty Ambassador

Categories

beauty 376 review 223 lifestyle 125 event report 27 health 22 unboxing 16 beauty talks 12 personal 11 fashion 8 food 8 tutorial 8 clinic experience 7 make up tools 3 spa experience 3 tips 3 diet 2 haul 2

Blog Archive

  • ►  2025 (1)
    • ►  May (1)
  • ►  2024 (16)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  June (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (4)
  • ►  2023 (27)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (4)
    • ►  March (4)
    • ►  February (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2022 (40)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (6)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (5)
    • ►  May (6)
    • ►  April (3)
    • ►  March (5)
    • ►  February (2)
    • ►  January (5)
  • ▼  2021 (46)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ▼  October (5)
      • [REVIEW] Dewpré Paeonia Brightening Series, Skinca...
      • Pentingnya Mengetahui Love Language Pasangan ft. #...
      • Berandai-Andai, Seandainya Punya Beauty Brand Send...
      • [REVIEW] Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence
      • Jadi Ibu Itu Boleh Sibuk dan Tetap Berkarya, Kok!
    • ►  September (2)
    • ►  August (6)
    • ►  June (7)
    • ►  May (1)
    • ►  April (7)
    • ►  March (2)
    • ►  February (2)
    • ►  January (5)
  • ►  2020 (37)
    • ►  December (5)
    • ►  November (3)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2019 (65)
    • ►  December (8)
    • ►  November (5)
    • ►  October (3)
    • ►  September (10)
    • ►  August (7)
    • ►  July (7)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (8)
    • ►  February (5)
    • ►  January (3)
  • ►  2018 (91)
    • ►  December (9)
    • ►  November (6)
    • ►  October (5)
    • ►  September (13)
    • ►  August (2)
    • ►  July (6)
    • ►  June (9)
    • ►  May (9)
    • ►  April (8)
    • ►  March (11)
    • ►  February (4)
    • ►  January (9)
  • ►  2017 (84)
    • ►  December (8)
    • ►  November (4)
    • ►  October (8)
    • ►  September (11)
    • ►  August (6)
    • ►  July (5)
    • ►  June (7)
    • ►  May (9)
    • ►  April (8)
    • ►  March (5)
    • ►  February (5)
    • ►  January (8)
  • ►  2016 (31)
    • ►  December (4)
    • ►  November (4)
    • ►  October (6)
    • ►  September (4)
    • ►  August (5)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (4)
  • ►  2015 (6)
    • ►  June (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)

POPULAR POSTS

  • [REVIEW] Wardah Scentsation Eau de Toilette & Body Mist - Joyful
  • [REVIEW] Nivea Sensational Body Lotion - Vanilla & Almond Oil
  • [REVIEW] Take Me Back to The Sea - Tropical Bali Skincare Sun Kissed Shower Gel and Lotion & Coconut Dry Hair Oil
  • [REVIEW] VEET HAIR REMOVAL CREAM: #RAHASIAMULUS UNTUK TAMPIL CANTIK BEBAS BULU!
  • [FOTD] Element Inspired Make Up: Fire Make Up with Inez Cosmetics

akpertiwi

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates